Jumat, 03 Juli 2015

Manfaat Hewan Menjijikan Untuk Pengobatan

Bolapelangi.com - Hewan yang mengeluarkan lendir, kemudian berada di tempat yang bau dan lembab biasanya orang akan memandang sebelah mata karena sudah pasti dikatakan bahwa mahluk tersebut penuh dengan penyakit. Namun tidak semua binatang bertampang mengerikan itu tidak berguna. Beberapa dari hewan ini, malah memiliki khasiat untuk pengobatan penyakit yang sangat berguna bagi manusia. Berikut Khasiat hewan menjijikan yang tidak kamu ketahui.

1. Teripang Atau Sea Cucumber


Teripang adalah salah satu hewan yang hidup didasar laut. Teripang memiliki bentuk bulat panjang seperti timun, karena hal itu pula teripang sering disebut juga sebagai mentimun laut atau timun laut dan seperti species echinodermata lainnya teripang tidak memiliki lengan. Teripang memiliki 1250 lebih species dan tersebar hampir diseluruh perairan didunia. Namun ada satu species teripang yang memiliki keunggulan dibandingkan species lainnya yaitu teripang emas (Golden Stichoupus Variegatus). Species ini merupakan species terbaik yang merupakan bahan dasar pembuatan Jelly Gamat Gold G. Salah satu keunggulan dari species teripang emas adalah memiliki kandungan Gamapeptide, yang tidak dimiliki species teripang lainnya.

Para peneliti telah mengungkap 11 asam amino yang terdapat dalam ekstrak teripang emas, yaitu: miristat, palmitat, palmitoleat, stearat, oleat, linoleat, arakhsidat, eicosapentaenat, behenat, erusat, dan docosahexaenat. Asam lemak itulah yang mempercepat penyembuhan luka luar maupun dalam. Teripang emas mempunyai khasiat yang luar biasa dalam mengobati berbagai penyakit seperti: maag, asam lambung, stroke, diabetes melitus, darah tinggi, asam urat, batu ginjal, batu empedu, kista, kolesterol, jantung, tumor, kanker dll.

2. Bekicot


Bekicot berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis Achanita fulica banyak terdapat di Pulau Jawa.

Sentra peternakan bekicot banyak ditemukan di masyarakat pedesaan Jawa Timur, Bogor (Jawa Barat), Sumatera Utara dan Bali. Bekicot diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Konon di Eropa, bekicot jenis ini digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut Escargot. Escargot semula berbahan baku Helix pomatia. Karena Helix pomatia lama kelamaan sulit diperoleh maka bekicot jenis Achatina fulica menggantikannya sebagai bahan baku Escargot.

Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot, keripik bekicot ) adalah masyarakat Kediri. Disamping itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain.

Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie, yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania, leher membengkak dan penyakit kaum wanita termasuk keputihan.

3. Belatung


Belatung adalah larva lalat yang menguraikan organisme mati atau hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lainnya.  Serangga ini banyak dijumpai di tempat sampah memakan sisa makanan dan juga pada bangkai. Makhluk yang menjijikkan ini siapa sangka dapat digunakan untuk terapi?  Pada kenyataannya belatung adalah saingan yang kuat bagi dokter bedah dalam hal membersihkan luka.  Tampaknya ini terlihat aneh, namun sudah ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa belatung dapat membersihkan jaringan mati pada luka secara cepat, efektif, dan aman.

Sejak zaman kuno belatung  telah digunakan untuk mengobati luka.  Bangsa Maya dan Aborigin pernah menggunakan terapi ini. Tetapi manfaatnya secara medis masih menjadi misteri hingga zaman moderen.  Dominique Larrey,seorang dokter militer perancis pada abad ke-18 mengamati bahwa tentara yang lukanya dikerumuni oleh belatung memiliki angka kecacatan dan kematian yang lebih rendah dibanding tentara lainnya. Setelah mempelajari lebih lanjut, Larrey menemukan bahwa larva lalat jenis tertentu hanya memakan jaringan yang mati sehingga mempercepat penyembuhan luka.

4. Keringat Kuda Nil


Kuda nil mengeluarkan keringat berupa cairan berminyak berwarna kemerahan dari kelenjar khusus di kulit mereka. Penemu pertama cairan ini menamakannya sebagai “blood sweat” atau keringat darah. Pada umumnya keringat pada beberapa mamalia, termasuk manusia, disekresikan ke kulit sehingga keringat tersebut menguap dan mendinginkan tubuh. Akan tetapi, cairan yang keluar dari tubuh kuda nil ini tidak seperti keringat pada makhluk hidup lainnya. Fungsi cairan ini sebagai pelembab kulit yang anti air dan antibiotik. Nah, warnah merah itu sendiri akan tampak apabila terkena sinar matahari.

Kuda nil mencoba untuk menghindari sinar matahari langsung dengan berbaring di dalam air pada siang hari dan melakukan aktivitas makan di malam hari. Kulit mereka sangat sensitif terhadap kekeringan dan sengatan matahari, sehingga sekresi cairan ini dilakukan sebagai salep kulit otomatis. Cairan ini juga melindungi kulit ketika kuda nil ada di dalam air. Rincian komposisi kimia cairan sekresi kuda nil yang unik ini masih menjadi suatu misteri yang belum diketahui.

5. Cacing Tanah


Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%). Cacing tanah mempunyai banyak khasiat untuk menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan. Sudah banyak orang yang mengkonsumsi tanpa bersentuhan dengan efek samping. Beberapa penelitan juga membuktikan adanya daya antibakteri dan protein hasil ekstrasi cacing tanah, yang sanggup menghambat pertumbuhan bakteri gram negarif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonelllathypus.

Tidak mengherankan jika cacing tanah bisa dimanfaatkan sebagai media pengobatan. Ia mampu mengobati berbagai infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta gangguan perut lainnya seperti maag. Bisa juga untuk mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti batuk, asma, influenza, dan TBC. Bahkan, cacing tanah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, serta menurunkan kadar gula darah pagi penderita diabetes. Selain itu, dapat digunakan untuk mengobati wasir, eksim, alergi, luka, sakit gigi, mengurangi pegal linu akibat keletihan atau akibat reumatik.

Cacing tanah juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan, terutama meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, bahkan menambah vitalitas seksual kaum lelaki. Tak mengherankan pula jika sekarang banyak dipasarkan kapsul herbal yang berisi ekstrak cacing tanah. Bukan rahasia lagi jika sebagian prosuk kosmetik juga menggunakan cacing tanah sebagai bahan bakunya, terutama pelembab kulit dan lipstik. Bahkan di beberapa negara maju, cacing tanah diolah menjadi makanan spesial yang nikmat dan kaya nutrisi. Tak hanya itu, cacing tanah juga dapat diolah untuk berbagai keperluan seperti pembuatan pakan ayam dan pellet ikan.

6. Kecoak


Binatang serangga yang hidup di tempat kotor ini, sering dianggap sebagai biangnya kuman penyakit. Padahal kecoa justru sangat higienis, karena ia memiliki senyawa kimia yang ampuh membasmi kuman-kuman super (superbugs). Para ahli dari Nottingham University mengungkapkan, bahwa kecoa mempunyai lebih banyak manfaat dibanding risiko kesehatan. Penelitian terbaru di kampus tersebut membuktikan, bahwa serangga mengandung senyawa mematikan untuk membunuh bakteri. Sampel jaringan yang diambil dari otak dan sistem syaraf kecoa menunjukkan, sedikitnya ada 9 kandungan senyawa yang bersifat toksik atau beracun bagi bakteri.

Senyawa-senyawa itu bahkan diklaim, mampu membunuh hingga 90 persen bakteri super, termasuk Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) dan Escherichia coli. Bakter-bakteri super itu tengah menjadi ancaman serius bagi dunia kesehatan pada umumnya, sebab kemampuan bermutasi membuatnya semakin kebal terhadap antibiotik yang ada saat ini. Padahal pengembangan antibiotik baru tidak selalu mudah, terkadang efek sampingnya justru membahayakan pasien. Namun, dari 9 senyawa yang ditemukan pada kecoa dan beberapa spesies serangga lain termasuk belalang, para peneliti tidak menemukan efek samping yang serius bagi manusia. Oleh karena itu, temuan ini dinilai telah memberikan harapan baru dalam upaya mengendalikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri super.

7. Lintah

Lintah atau pacet dapat hidup di payau, sawah atau takungan air. Hewan ini punya kebiasaan menghisap darah hewan lain atau manusia. Karena itu anda harus berhati2 bila berada di genangan air, rawa-rawa atau sungai-sungai. Kalau sudah menghisap darah manusia, hewan ini akan terus melekat di kulit takkan terlepas walau anda mencabutnya dengan sekuat tenaga, ia baru melepaskan korbannya bila sudah merasa puas dan tubuhnya menggelembung penuh dengan darah mangsanya.Bila digigit lintah cepatlah ambil abu rokok, taburkan abu tersebut, atau alkohol pada tubuhnya maka ia akan mati. Lintah ini walau tubuhnya putus jadi dua, ia tidak akan mati, potongan tubuhnya akan menjadi lintah baru.

Jenis lintah yang bagus untuk pengobatan ialah yang berwarna hitam kecoklatan dan bersih. Lintah mengandung protein dan zat anti pembeku darah, zat ini secara ilmiah disebut hirudin atau hemaphilin, khasiatnya yang utama mencegah zat-zat pembeku darah. Pada kebanyakan penderita mati pucuk (impotens), biasanya urat atau jalan darah disekitar batang zakar ada yang tersumbat atau beku,sehingga zakar tidak tegang, jika batang zakar disapu minyak lintah (lintah oil) dan diurut-urut (lakukan berkali-kalu) makan darah di sekitar zakar menjadi besar.




0 komentar: